SAINTIS CLUB

We Can Be Your Friends On Science Study Because You Can Get Eastly Download The More Article, Picture, Video, And More Reference About Science. You Can Upload Your Activities In Science, Food Recipe, Various Crop Benefit For Drug, And etc. We Want You Science Study An Enjoyed.

Rabu, 28 April 2010

pembelajaran kooperatif model TPS

PEMBELAJARAN KOOPERATIF
MODEL THINK-PAIR-SHARE (TPS) MANJADI ALTERNATIF PILIHAN

Oleh : Lutfi Hasan Basri, S.Pd


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini ilmu pengetahuan dan tehnologi semakin maju dan terus berkembang,oleh karena itu peningkatan dan penyempurnaan terus dilaksanakan guna tercapainya tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk manusia Indonesia seutuhnya. Salah satu upaya peningkatan dan penyempurnaannya adalah melakukan perubahan kurikulum sesuai dengan tujuan yakni menumbuhkembangkan pola pikir siswa.
Upaya menumbuhkembangkan pola pikir siswa dalam penggalian konsepsi atau ilmu selain dengan melakukan perubahan kurikulum juga tidak lepas dari keterampilan dan kemampuan guru, persoalanya adalah bagaimana guru dapat membuka wawasan berpikir yang beragam dari seluruh siswa, sehingga mereka dapat mempelajari berbagai konsep dan mengaitkannya dengan kehidupan nyata. Hal ini merupakan tantangan yang dihadapi guru setiap hari dalam menyampaikan setiap materi pelajaran.
Pemilihan metode pembelajaran sangat menentukan kualitas pengajaran dalam proses belajar mengajar. Menurut Supriadi (1995) untuk pengajaran diperlukan penggunaan metode pembelajaran yang optimal. Hal ini berarti bahwa untuk mencapai kualitas pengajaran yang tinggi pada setiap mata pelajaran, khususnya biologi, harus diorganisasikan dengan metode yang tepat pula.
Pembelajaran yang terlalu tergantung pada metode ceramah menyebabkan siswa mengansumsi peranya di kelas hanya sebagai penonton. Siwa merasa bahwa guru akan memberi pengetahuan hanya jika mereka hadir dalam kelas. Mereka kurang menyadari seberapa besar usaha yang harus dilakukan untuk berhasil dalam belajar. Salah satu tugas yang paling sulit bagi guru adalah meyakinkan siswanya agar bertanggung jawab terhadap proses belajar mereka.
Terdapat tiga kemungkinan yang dipilih guru dalam menyusun pengajaran bagi siswanya:
1. Bekerja secara kolaboratif dalam kelompok kecil,dimana mereka akan saling membantu untuk menguasai materi yang diajarkan
2. Bersaing antara satu dengan yang lainnya untuk menentukan yang terbaik
3. Bekerja secara mandiri baik untuk menentukan kriteria tujuan yang ingin dicapainya maupun cara untuk mencapai tujuan.
Berdasarkan uraian diatas, maka diajukan alternatif metode pembelajaran lain yang dapat mengaktifkan seluruh siswa selama proses pembelajaran dan memberkan kasempatan untuk bekeja sama antar siswa yang mempunyai kemampuan heterogen. Metode pembelajaran tersebut adalah think-pair-share (TPS). Metode ini dikembangkan oleh Profesor Frank Lyman di Universitas Maryland pada tahun 1981 dengan mnyediakan suatu bentuk belajar kooperatif. Di dalamnya siswa diberi kesempatan untuk berfikir dalam memecahkan suatu masalah dan melakukan kerja sama dengan teman sebayanya dalam bentuk diskusi kelompok dimana seluruh siwa dapat aktif dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran kooperaktif siswa lebih muda menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit jika mereka saling mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya.
Belajar kooperatif adalah strategi pembelajaran kelompok kecil yang digunakan untuk:
1. Meningkatkan kemampuan akademik melalui kolaborasi kelompok.
2. Memperbaiki hubungan antar siswa yang berbeda latar belakang etnik dan kemampuannya.
3. Mengembangkan keterampilan untuk memecah masalah melalui kelompok.
4. Mendorong proses demokrasi kelas.
Dalam belajar biologi metode ini sangat tepat diterapkan karena akan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, sehingga siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai materi yang dipelajarinya dengan cara mencari, menemukan dan mengembangkan secara kelompok fakta-fakta dan konsep-konsep yang berkaitan. Motivasi belajar Biologi yang rendah disebabkan oleh kurang efektifnya stategi motivasional yang diterapkan guru, disamping itu kegiatan belajar mengajar biologi selama ini didominasi oleh kegiatan yang bersifat hafalan dan verbalistik
B.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran?
2. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran kooperatif?
3. Apa yang di maksud dengan think-pair-share?

C.Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian metode pembelajaran
2. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran kooperatif
3. Untuk mengetahui pengertian Think-Pair-Share (TPS)

BAB II
PEMBAHASAN
1. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah suatu cara atau teknik mengajar topik-topik tertentu yang disusun secara teratur dan logis.(Hudoyo, 1979:126)
Metode adalah salah satu cara untuk mencapai tujuan yamg telah ditetapkan dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai tujuan yang hendak dicapai setelah pengajaran berakhir seseorang tidak akan melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai satupun metode mengajar (Syaiful Bahri, Djamara, 2002:53)
Kegiatan belajar mengajar yang menghasilkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran guru secara sadar mengatur lingkungan belajar agar menggairahkan anak didik. Salah satu tugas guru adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian dalam keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
Adapun metode yang digunakan dalam pelajaran banyak macamnya, antara lain: metode ceramah, metode kerja kelompok, metode simulasi dan sebagainya.
Metode mengajar yang digunakan guru dalam setiap kali pertemuan kelas bukan asal pakai, tetapi dipilih setelah melakukan seleksi yang berkesesuaian dengan tujuan insruksional khusus. Adapun faktor-faktor yang mempengarui pemilihan metode adalah anak didik, tujuan, situasi, fasilitas, dan guru.(Surahmad, dalam Djamara, 2002:89)
Menurut Djamara (2002:82) peranan atau kedudukan suatu metode dalam pembelajaran adalah sangat penting yaitu : 1) Sebagai alat motivasi ekstrinsik ; 2) Sebagai strategi pembelajaran ; 3) Sebagai alat untuk mencapai tujuan.
1.Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik
Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya, karena adanya perangsangan dari luar. Metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang.
2.Metode sebagai strategi pembelajaran
Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mempu berkonsentrasi dalam waktu yang cukup lama, daya serap anak didik terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam ada yang cepat, ada yang sedang, ada juga yang lambat. Faktor intelegensi mempengaruhi daya serap anak didik terhadap bahan yang diberikan oleh guru.
3.Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan
Tujuan adalah cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Tujuan adalah pedoman yang memberi arah kemana kegiatan belajar mengajar akan dibawa. Guru tidak dapat membawa kegiatan belajar menurut kehendak hatinya dan mengabaikan tujuan yang telah dirumuskan.
Tujuan dari kegiatan belajar mengajar tidak akan pernah tercapai apabila tidak didukung dengan metode pengajaran yang baik. Metode merupakan cara atau salah satu alat untuk mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan metode secara akurat, guru akan mampu mencapai tujuan pembelajaran. Bertolak dari pemikiran tersebut maka dapat ditarik kesepahaman bahwa metode pengajaran yang benar dan akurat dapat dijadikan alat yang efektif dalam mencapai tujuan pengajaran.
2. Pembelajaran Kooperatif
Ada beberapa definisi pembelajaran kooperatif yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan. Menurut Slavin (dalam Rahayu 1998:156) pembelajaran kooperatif mengandung pengertian siswa belajar bersama, saling menyumbangkan pikiran dan tanggung jawab terhadap tercapainya hasil belajar secara individu maupun kelompok. Perasaan yang saling bertanggung jawab sering diistilahkan dengan ’Swini and Sink Together”. Selain definisi tersebut, Cohen (dalam Rahayu, 1998:156) mengemukakan pembelajaran kooperatif meliputi belajar berkolaborasi. Belajar secara kooperatif dan bekerja kelompok, juga menunjukkan arti sosiologis yaitu penekanannya pada aspek tugas-tugas kolektif yang harus dikerjakan bersama kelompok dan pendelegasian wewenang dari guru kepada siswa. Guru berperan sebagai fasilitator dalam membimbing siswa menyelesaikan materi tugas.
Menurut Barba (dalam Susanto, 1999:50) belajar kooperatif (Cooperatif Learning) adalah strategi pembelajaran kelompok kecil yang digunakan untuk :
1)Meningkatkan kemampuan akademik melalui kolaborasi kelompok,
2)Memperbaiki hubungan antar siswa yang berbeda latar belakang, etnik dan kemampuannya,
3)Pengembangan keterampilan untuk memecahkan masalah melalui kelompok,
4)Mendorong proses demokrasi di kelas.
Lebih lanjut dijelaskan oleh Johnson (dalam Supriadi, 1995:56) kooperatif merupakan metode pembelajaran yang menekankan pada adanya kerja sama, yakni kerja sama antar siswa dalam kelompoknya untuk mencapai tujuan belajar. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan metode pembelajaran yang didasarkan atas kerja sama kelompok yang dilakukan untuk mencapai tujuan khusus dalam pembelajaran kooperatif siswa tidak cukup hanya pembelajaran materi saja, tetapi harus mempelajari ketrampilan kooperatif. Ketrampilan kooperatif berfungsi untuk melancarkan peranan hubungan kerja dan peranan tugas agar kelompok dapat bekerja sama secara produktif. Peranan hubungan kerja ini dibangun dengan mengembangkan komunikasi dan hubungan antar anggota kelompok.
Metode pembeljaran kooperatif ini mempunyai kelebihan-kelebihan, yaitu: 1) dapat meningkatkan motivasi belajat siswa; 2) siswa dapat saling berkomunikasi dengan temannya; 3) dapat meningkatkan keaktifan dalam pembelajaran dan 4) dapat meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar. Keuntungan-keuntungan ini akan lebih apabila dilaksanakan dalam kelas kecil atau kelas yang jumlah siswanya banyak.
Sedangkan menurut Johnson & johnson, Coper (dalam Rahayu, 1998:153) keuntungan belajar kooperatif adalah (a) siswa bertanggung jawab terhadap proses belajarnya, terlibat secara aktif dan memiliki usaha yang lebih besar untuk berprestasi, (b) siswa mengembangkan ketrampilan berfikir tingkat tinggi dan berfikir kritis, (c) hubungan yang lebih positif antar siswa dan kesehatan psikologis yang lebih besar.

3. Pembelajaran Kooperatif Model Tink-Pair-Share (TPS)
Think-Pair-Share (TPS) adalah pembelajaran yang pertama kali dikembangkan oleh Profesor Frank Lyman di Universitas Maryland pada tahun 1981. kemusdian diadopsi oleh beberapa penulis dan dimasukkan dalam ilmu pembelajaran kooperatif. TPS merupakan pembukaan dari interaksi elemen dalam pembelajaran kooperatif, waktu pertanyaan ide dalam berpikir yang mana akan ditampilkan sebagai factor kekuatan dalam mengembangkan respon siswa dalam pertanyaan (Michael, 2003).
TPS merupakan satu diantara banyak model pembelajaran kooperatif dan model ini merupakan salah satu model yang mudah diterapkan. TPS ini dapat digunakan untuk berbagai jenis tingkat kemampuan berpikir. Prosedur yang digunakan sangat sederhana (Laura Candler, 2001).
Hasil dari TPS adalah untuk mengembangkan partisipasi siswa dalam kelas dengan berdiskusi dan meningkatkan pemahaman konsep. Dengan cara siswa saling belajar satu sama lain dan mendapatkan jalan keluar dari ide mereka setelah berdiskusi dan membuat ide mereka untuk didiskusikan dalam sseluruh kelas (Gunter, 1999). Disana terdapat empat tahap untuk Think-Pair-Share dengan batas waktu dalam setiap tahap yang ditandai guru.
Langkah-langkah dalam proses pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) meliputi :
a.Tahap satu : Guru mengajukan pertanyaan
Proses dari Think-Pair-Share (TPS) dimulai ketika guru mengajukan pertanyaan untuk siswa seluruh kelas. Ini mengkin merupakan suatu pertanyaan untuk menyelesaikan masalah yang harus diselesaikan dalam kelas. Pertanyaan yang diajukan haruslah merupakan pertanyaan yang menjadi masalah atau dilema bagi siswa yang akan dipikirkan. Atau guru akan menyampaikan pertanyaan Open-ended.
b.Tahap dua : Siswa berpikir secara individual
Guru memberi waktu kepada siswa untuk berpikir tentang jawaban dari pertanyaan yang diajukan. Siswa berpikir sendiri tentang tentang solusi daripertanyaan dan siswa memahami bahwa jawabannya merupakan jawaban paling benar.
c.Tahap ketiga : Masing-masing siswa berdiskusi sesama pasangannya mengenai jawabannya.
Akhir dari tahap berpikir siswa adalah waktunya untuk bekerja dengan siswa-siswa lainnyauntuk menentukan jawaban atau bertukar pendapat tentang jawaban dari pertanyaan masing-masing pasangan siswa akan mencoba untuk mencari kemungkinan solusi. Masing-masing pasangan siswa (kelompok kecil) bersama-sama mendiskusikan ide mereka. Ini sangat penting karena siswa mulai membangun konsep mereka dalam diskusi ini dan juga untuk menemukan jalan keluar apa yang harus mereka lakukan dan apa yang mereka tidak tahu (Lymna, F, 1981)
d.Tahap Keempat : Siswa menceritakan jawaban mereka di depan kelas
Pada tahap final ini, masing-0masing siswa baikl secara individual maupun secara kooperatif dapat menampilkan atau menyampaikan solusinya di depan kelas untuk semua kelompok dimana setiap pasangan siswa membangun konsep tentang jawaban mereka. Mereka melihat ada kesamaan konsep dan perbedaan konsep dari masing-masing individu berbeda menemukan ekspresi keunikan jawaban untuk pertanyaan. Lebih dari itu konsep yang dibangun siswa untuk jawaban pertanyaan bahasanya tiddak sama dengan bahasa buku diktat dari guru.

Kesuksesan dan kualitas dari aktifitas Think-Pair-Share (TPS) tergantung dari kualitas pertanyaan yang diajukan pada tahap 1. jika pertanyaan tersebut dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, maka kemampuan tersebut diyakinkan membuat kesatuan dalam tahap kesuksesan.
Selanjutnya dapat dikemukakan keuntungan dan keunggulan Think-Pair-Share (TPS) :
1.Think-Pair-Share (TPS) mudah untuk digunakan dalam berbagai jenjang pendidikan dan dalam setiap kesempatan.
2.Menggunakan waktu berpikir akan meningkatkan kualitas respon siswa
3.Siswa menjadi lebih aktif dalam berpikir mengenai konsep dalam mata pelajaran.
4.Memberitahukan kepada kita bahwa kita membutuhkan waktu untuk memproses ide-ide baru dan merekamnya dalam ingatan kita. Ketika gur hanya memberi siswa banyak informasi dalam satu kali waktu, banyak informasi yang akan hilang ” Think-Pair-Share (TPS)” memikirkan tentang pelajaran banyak informasi kritis yang direkam.
5.Siswa lebih memahami tentang konsep topik pelajaran selam diskusi. (Laura, Candler)
6.Dapat digunakan untuk ide kurikulum karen hanya terbatas pada keaktifan guru.
Aplikasi waktu dalam menggunakan pembelajaran model Think-Pair-Share (TPS) :
dapat digunakan sebelum belajar tentang topic materi belajar (mengetahui kemampuan awal siswa)
selama guru memperagakannya, dapat melakukan eksperimen
untuk mengecek pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.
hal ini sangat membantu untuk menceritakan ide-ide.

BAB III
KESIMPULAN

1.Metode pembelajaran addalah suatu cara atau teknik mengajar dalam topik tertentu yang disusun secara teratur dan logir
2.Pembelajaran kooperatif adalah siswa belajar bersama, saling menyumbangkan pikiran dan bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil belajar secara individu maupun kelompok.
3.Pembelajaran kooperatif model Think-Pair-Share (TPS) adalah model pembelajaran kooperatif yang mengembangkan pertisipasi siswa dalam kelas dengan berdiskusi dan meningkatkan pemahaman konsep

Sabtu, 03 April 2010

keajaiban sel

KEAJAIBAN SEL

DAN RANCANGAN SEMPURNA TUBUH ORGANISME

Saat ini dipasaran Indonesia telah beredar telpon genggam atau handphone yang dipadukan dengan kamera, sehingga anda bisa memotret diri sendiri lal mengirimkannya kepada mitra bicara anda dengan fasilitas multimedia messege service (MMS). Dengan fasiitas itu mitra bicara anda bisa mendengar suara anda, sekaligus melihat foto wajah anda pada telpon genggamnya, begitu pula sebaliknya.

Diperkirakan tidak lama lagia kan menyusul telpon genggam yang dipadukan dengan kamera dan layar televisi, sehingga anda bisa berbicara dengan mitra anda sambil melihat gambarnya pergerakan di layar televisi yang ada dilayar telpon genggam anda. Mengagumkan bukan?

Teknologi canggih senantiasa mengagumkan tapi yang lebih mengangumkan adalah pencipta berteeknologi canggih itu. Karena sesungguhnya secerdas apapun suatu perangkat teknologi, perangkat itu tidak bisa menciptakan dirinya sendiri. Sebuah telepon genggam misalnya, tidak mungkin bisa tiba-tiba muncul tanpa ada yang merancang teknologinya lalu merakitnya. Harus ada satu pihak yang sangat cerdas yang menciptakan perangkat itu.

Tengoklah ke kanan dan ke kiri anda, mungkin diantara anda yang menemukan seekor nyamuk, mana yang lebih canggih hewan menjengkelkan itu atau sebuh telepon genggam?

Para ahli teknologi telah mampu menciptakan telpon canggih. Tapi adakah diantara mereka yang mampu menciptakan nyamuk? Sampai saat ini belum pernah terdengar ad orang dapat menciptakan nyamuk. Bahkan, menciptakan sebuah mata nyamuk atau satu sel dari mata nyamuk pun belum pernah ada yang mampu, meski seluruh ahli sains dan teknologi yang ada di dunia ini bekerja sama menciptakan sebuah sel mahluk hidup.

Karena itu, hanya orang yang tidak waras saja yang mengatakan sel bisa tercipta dengan sendirinya,tanpa ada penciptanya. Lebih tidak waras lagi orang yang mengatakan,” kita ada di dunia tanpa ada pencipta kita, melainkan hanya hasil dari proses evolusi”. Orang itu sama gilanya dengan orang yang mengatakan, ” telepon genggam yang canggih itu tidak ada penciptanya, telepon itu berwujud akibat proses evolusi yang berjalan sendiri.” Mari kita perhatikan, betapa canggihnya sistem kerja sebuah sel dalam tulisan berikut ini.

Betapa banyak hal yang mengagumkan di alam semesta ini apapun yang kita lihat dan dapatkan di dalam alam semesta ini. Semuanya tertata begitu sempurna sehingga tercipta keteraturan dan keharmonisan diantara satu komponen dengan komponen lainnya.

Salah satu komponen alam yang mengagumkan adalah tubuh kita sendiri. Tubuh ini dilengkapi dengan berbagai organ tubuh, mulai dari kepala, leher, dada, perut, hingga kaki serta organ tubuh bagian dalam yang meliputi jantung, paru-paru, ginjal, hati, usus dan sebagaianya yang menakjubkan, masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda-beda tapi kesemuanya itu tersusun dan terhubung satu sama lain, sehingga menjadi satu kesatuan yang terpadu.

Masing-masing organ itu terdiri atas berbagai macam jaringan, dan masing-masing jaringan terdiri atas ribuan hingga jutaan sel yang membentuknya. Jadi sel adalah satuan terkecil dari unsur penyusun tubuh kita. Atau menurut Henry Dutrochet (1824), sel adalah bagian fundamental organisme. Keberadaan sel mulai diketahui manusia sejak abad ke-17 ketika Van Leeuwenhoek dapat melihat ”hewan-hewan kecil” melalui mikroskop buatannya, serta ketika Robert Hooke pada tahun 1665 menemukan bentuk mikroskopik dari gabus. Karen gabus adalah bagian tumbuhan yang telah mati, maka yang dilihat Robert Hooke tidak ada isinya. Sehingga manusia pada saat itu belum mengenal apa fungsi sel. Baru setengah abad kemudian mulai mengenal sel yang hidup. Dan telah ditemukan mikroskop elektron ketika abad ke 20. para ilmuwan dapat mengetahui bahwa setiap sel yang hidup memiliki beberapa organ sel yang sangat komplek.

Secara garis besar, sel tersusun atas tiga bagian : membran sel (selaput sel), sitoplasma, dan inti sel (nukleus).

Membran sel terdiri atas tiga lapisan yang masing-masing terdiri atas protein dan lemak. Melalui selaput sel terjadi pertukaran (keluar masuk) secara selektif antara sitoplasma dan lingkungan diluar sel.

Inti sel terdiri atas selaput inti, anak inti (nukleolus), serta butir-butir kromatin jika sel akan membelah diri, butir-butir kromatin akan berubah bentuknya, disebut kromosom yang pada manusia jumlahnya 46 buah.

Sitoplasma yang letaknya diantara membran sel dengan inti sel mengandung organel-organel yang berperan dalam metabolisme sel, yaitu ribosom, retikulum endoplasma, aparat golgi, lisosom, mitokondria, fibril, sentriol, mikrotubulus. Banyak sekali?

Ya memang banyak. Dan masing-masing mempunyai fungsi sendiri dengan proses fisiologis yang sangat rumit.

Untuk menjelaskan kepada masyarakat umum,seorang ahli biologi molekuler terkemuka, Michael Denton, telah membantu kita dengan menjelaskan kerumitan struktur sel itu dan proses fisiologis didalamnya, sebagai berikut :

Untuk memahami realitas kehidupan sebagaimana telah diungkap oleh biologi molekuler kita harus memperbesar sel seribu juta kali hingga diameternya mencapai dua puluh kilometer dan menyerupai kapal terbang raksasa yang cukup besar untuk menutupi kota besar seperti London atau New York.

Apa yang kemudian kita saksikan adalah sebuah bangunan dengan kerumitan yang tak tertandingi dan desain adaptif. Pada permukaan sel ini kita akan melihat jutaan lubang, seperti rongga penghubung pada sebuah pesawat antariksa raksasa, membuka dan menutup untuk membuka arus pengiriman barang yang terus menerus ke dalam dan ke luar sel.

Jika kita memasuki salah satu lubang ini, kita akan mendapati diri kita berada dalam sebuah dunia berteknologi paling canggih dengan kerumitan yang menakjubkan.”(Michael Denton, Evolution:A Theory Crisis. London:Burnett Books, 1986, hlm. 328)

Marilah kita telusuri pemisalan pesawat antariksa profesor Denton ini dengan melihat kerumitan sel secara lebih dekat. Kita mulai dari proses yang dilalui hormon untuk masuk dan berperan dalam metabolisme sel.

Hormon adalah salah satu molekul yang berperan dalam beragam proses biokimiawi yang terjadi didalam tubuh mahluk hidup, termasuk manusia. Ada jenis hormon yang bekerja pada sel-sel tertentu yang sesuai untuk dirinya dan hormon ini harus mencari sel tersebut.

Ketika hormon telah mendekati sel yang telah berhasil ditemukannya, pertama-tama ia mencari pintu yang dapat dimasukinya. Pintu-pintu pada sel tersebut bekerja secara cermat da hati-hati dengan memilah apa saja yang berusaha memasukinya. Setiap ,olekul berhenti dan diperiksa oleh pintu ini untuk memastika apakah ia bermanfaat bagi sel atau tidak. Pintu-pintu ini terbuka hanya bagi molekul yang bermanfaat. Jika benda berbahaya, seperti virus, mencoba memasuki pintu sel, keadaannya akan berbeda. Pintu sel meneliti benda ini lalu menyimpulkannya bahwa ia berbahaya, dan lalu menolaknya. Ketika hormon memasuki pintu, ia dengan segera dikendalikan oleh protein khusus yang mengatur fungsi sel tersebut. Protein ini disebut enzim. Jika diperlukan, enzim akan segera mengaktifkan hormon yang baru datang tersebut. Jika hormon ini tidak diperlukan pada saat itu, ia akan meletakkan didalam ruang penyimpanan dalam sel, yakni aparatus golgi.

Sejumlah molekul, seperti hormon insulin yang membawa molekul gula, terlalu besar untuk dapat melewati pintu sel. Sel memiliki sistem yang dirancang khusus untuk molekul besar tapi berguna ini.sel menjulurkan belalai khusus diluar membrannya untuk menangkap insulin.insulin dari luar ditarik ke dalam sel oleh belalai ini. Sudah tentu, sel tidak lupa pula memeriksa keamanan hormon ini secara teliti.

Setelah berada di dalam, enzim pengangkut dengan hati-hati mengambil molekul gula yang ada pada insulin. Enzim membawa molekul gula yang diterimanya dari insulin ke

mitokondria, yakni pusat pembangkit energi dalam sel.

Tugas mitokondria adalah memecah molekul yang berisi energi yang diterimanya ini dan mengolahnya agar dapat digunakan oleh sel. Molekul ATP dihasilkan melalui reaksi biokimia sangat rumit dalam mitokondria paket energi ATP ini disalurkan ke ruangan-ruangan yang sesuai dalam sel dengan mekanisme yang sungguh sempurna. Saluran khusus yang disebut retikulum endoplasma mengatur transportasi dalam sel.

Inti sel, yang menyerupai pusat pengolahan informasi raksasa adalah otak dari sistem komplek dalam sel. Di dalaminti sel ini terdapat sejumlah kromososm, masing-masing merupakan bank data raksasa.

Kromosom tersusun atas jalinan rantai DNA. Keseluruhan rancangan dari semua sistem dalam sel hingga bagian terkecil, dikodekan dalam rantai DNA ini.

Rantai DNA menyerupai Helix Spiral yang tersusun atas empat jenis molekul yang berbeda. Empat molekul berbeda ini sesungguhnya adalah urutan alphabet yang tersusun atas empat huruf. Dengan menggunakan alphabet ini, sejumlah besar informasi yang mampu memenuhi ratusan volume ensiklopedia ini dikodekan dalam molekul DNA. Sistem pengkodean ini berisi petunjuk lengkap pembuatan ribuan enzim dan protein yang berbeda yang diperlukan di dalam sel. Rancangan pembentukan semua molekul organik di dalam sel tercatat dalam DNA dengan sangat rinci.

Pembuatan molekul organik, seperti protein, dimulai dengan pemilihan gen yang berisi informasi yang diperlukan pada DNA dalam kromosom. Enzim khusus yang bertugas melakukan pekerjaan ini membuka DNA layaknya sebuah reitsleting. Sekelompok enzim lain datang dan membuka rantai ganda DNA. Enzim lain mendatangi salah satu rantai yang terpisah ini dan dengan cepat membaca serta membuat salinan data yang dikodekan disini. kini, salinan sempurna dari rencana produksi pada DNA tersebut telah dihasilkan.

Setelah penyalinan selesai, enzim menutup rantai DNA dan mengembalikannya pada keadaan semula. Salinan dari DNA ini disebut RNA messenger (RNA utusan). RNA messenger berisi informasi tentang rancangan pembuatan protein yang diperlukan oleh sel.

Pembuatan protein sendiri dilakukan dibagian lain dalam sel. Bagian ini, dapat disebut sebagai pabrik dalam sel, adalah Ribosom. Terdapat suatu sistem produksi sempurna dalam ribosom. RNA messenger masuk melalui salah satu ujung ribosom dan perlahan-lahan bergerak maju. Dalam pada itu, molekul pengangkut yang disebut RNA transfer membawa asam amino, yakni bahan pembentuk rantai protein, menuju ribosom dalam keadaan utuh dan dengan urutan yang tepat.

Asam amino yang dibawa ke sini bergabung dalam urutan yang tepat berkat kode yang ada pada RNA messenger. Ketika RNA messenger bergerak maju, asam amino yang sesuai dengan kode pada RNA tersebut ditambahkan pada rantai asm amino.

Hasilnya adalah sebuah protein baru. Kesalahan kecil dalam urutan asam amino akan menyebabkan protein yang dihasilkan ini menjadi tidk berguna. Tetapi, kesalahan seperti ini hampir tidak pernah terjadi. Setelah proses pembuatan selesai, protein meninggalkan ribosom untuk memulai tugasnya.

Seratus Trilyun sel

Seluruh proses luar biasa ini berlangsung bukan di suatu tempat yang jauh, melainkan dalam tubuh kita sendiri. Proses yang telah disederhanakan ini sebenarnya jauh lebih rumit dan terus-menerus berlangsung di setiap sel dalam tubuh kita yang tersusun atas 100 triliun sel.subhanallah!

Ternyata pada tubuh kita terdapat keajaiban yang luar biasa, keajaiban penciptaan yang dirancang dengan sangat rapi dan sempurna oleh Allah al Kholik (sang Pencipta). Tidak ada manusia dan jin yang mampu menciptakan ratusan sel hidup di dalam sebuah sel hidup. Bahkan andaikan seluruh ilmuwan manusia dan jin bekerjasama bersatu-padu menciptakan hanya sebuah sel hidup, sebagaimana yang Allah ciptakan, tidak ada yang sanggup. Karena itu sungguh pantas jika Allah memerintahkan kita melihat tanda-tanda kekuasaan-Nya melalui diri kita sendiri.

Dan di bumi ini terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan.(Q.S 51: 20-21).

Sel, yang dianggap sebagai ”sebuah gumpalan kecil sederhana yang terbentuk dari kombinasi karbon” oleh para perumus teori evolusi, ternyata memiliki rancangan yang luar biasa. Sistem menakjubkan ini sudah pasti tidak dapat muncul secara kebetulan sebagaimana ungkapan teori evolusi.

Ketika gambaran menyeluruh tentang biologi sel ini terungkap dan diketahui, teori evolusi mengalami guncangan dahsyat. Kini, banyak ilmuwan dunia terkemuka mengakui bahwa kehidupan-sebagaimana nampak pada sel hidup- tak mungkin dihasilkan oleh peristiwa kebetulan, dan mereka mengakui bahwa rancangan sangat cerdas mendasari seegala sisi kehidupan. Di antara ilmuwan ini adalah Michael Behe, profesor biokimia terkenal dari Amerika. Ia berkata tentang rancangan dalam sel sebagaimana telah diungkap oleh sains modern sabagaimana berikut :

Saya kira kesimpulan tentang adanya rancangan adalah sesuatu yang ilmiah, sesuatu yang empiris, dan didasarkan pada sistem yang benar-benar dapat diamati. Alam semesta dan kehidupan diciptakan secara sengaja, dan semuanya ini adalah hasil karya cipta yng cerdas. Dan saya ingin menegaskan bahwa gagasan ini datang dari ilmu pengetahuan terkini, dan bukan dari apa yang tidak kita ketahui. Dengan kata lain bersumber dari apa yang telah kita pelajari selama lebih dari 50 tahun yang lalu.

Ilmu pengetahuan benar-benar menunjukkan bahwa semua mahluk hidup muncul menjadi ada sebagai hasil penciptaan yang disengaja, dan bukan karena peristiwa alamiah yag terjadi dengan sendirinya, secara kebetulan.

Evolusi tak mampu menjelaskan sistem komplek dalam satu sel hidup. Teori ini juga gagal menjelaskan keberadaan desain pada tubuh seluruh mahluk hidup. Misalnya, desain aerodinamik pada sayap burung, cara berburu mengagumkan pada laba-laba, serangga yang menyerupakan diri dengan daun agar dapat menyamarkan dirinya, pola warna yang menyerupai mata pada sayap kupu-kupu, atau rasa kasih sayang yang ditunjukkan oleh binatang. Kehidupan,dengan segala rancangannya yang lengkap dan sempurna, jelas merupakan hasil penciptaan yang luar biasa.

Pencipta yang maha sempurna ini adalah Allah Yang Maha Perkasa, Penguasa langit dan bumi, dan segala sesuatu yang ada di antara keduanya.

Senin, 09 November 2009

sistem saraf

SISTEM SARAF

by Lutfi H Basri

Tubuh manusia dilengkapi tiga perangkat pengatur kegiatan tubuh yang terdiri dari sistem saraf, sistem hormon (endokrin), dan pengindraan. Sistem saraf bekerja dengan cepat untuk menanggapi adanya perubahan lingkungan yang merangsangnya. Pengaturan sistem saraf dilakukan oleh benang-benang saraf.

Sistem saraf dalam melakukan fungsinya sama seperti pesawat telepon rumah kita. Dia butuh kabel untuk bisa digunakan dalam berkomunikasi. Dalam beberapa detik setelah kita menekan nomor tujuan kita, kita langsung dapat berkomunikasi dengan seseorang yang jauh dari rumah kita. Seperti itulah fungsi sistem saraf kita.

Sistem saraf akan bekerja lebih cepat dibandingkan pesawat telepon rumah yang kita kenal saat ini. Sistem saraf juga memiliki kabel yang berupa sel-sel saraf yang menghantarkan rangsang dari indra (reseptor) menuju ke pusat saraf, dari pusat saraf menuju ke indra (reseptor) kembali. Indara inilah alat yang mampu menerima rangsang.Rangsang ini adalah penyebab terjadinya perubahan dalam atau bagian tubuh. Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh, misalnya berupa bau, rasa pahit-manis, sentuhan, cahaya, suhu, tekanan atau gaya berat. Indra yang bisa menerimanya disebut reseptor luar (eksteroseptor). Ada juga rangsangan dari dalam tubuh sendiri, dapat berupa rasa lapar, kenyang, nyeri, dan kelelahan. Indra yang dapat menerima rangsangan dalam ini disebut reseptor dalam (interoseptor).

1. SEL SARAF

Sel saraf ini adalah bagian fungsional utama dalam sistem saraf. Kesatuan struktural dan fungsional sistem saraf disebut neuron. Neuron tersusun atas badan sel saraf, serabut-serabut saraf, dan selubung-selubungnya (lihat gambar). Badan sel saraf mengandung inti sel yang berbentuk vesikuler (seperti pembuluh) dengan membran yang tipis. Inti sel mengandung satu anak inti besar yang kaya akan RNA (asam ribonukleat) dan sitoplasma yang disebut neuroplasma. Ada 2 macam serabut sel saraf, yaitu dendrit dan akson.

Dendrit merupakan serabut saraf pendek, biasanya bercabang-cabang dengan bentuk dan ukuran berbeda-beda. Dendrit berfungsi menerima impuls (rangsang) yang datang dari ujung akson neuron lain untuk dibawa menuju ke badan sel saraf. Sedangkan akson merupakan serabut yang panjang dan umumnya tidak bercabang. Fungsi akson adalah meneruskan impuls dari badan sel saraf ke kelenjar dan serabut-serabut otot. Panjang akson mencapai ratusan sentimeter.

Selubung sel saraf yang mengelilingi akson terdiri dari substansi lemak sehingga berwarna putih. Selubung ini tidak berinti dan dinamakan selubung mielin. Selubung mielin tersusun dari rangkaian sel-sel schwann. Pada pertemuan antara selubung mielin satu dengan lainnya terdapat bagian yang tidak terlindung, bagian ini disebut Nodus Ranvier. Nodus Ranvier berfungsi untuk mempercepat jalannya impuls. Menurut struktur dan fungsinya, neuron dapat dikelompokkan menjadi tiga (gambar)

Nama

Struktur

Fungsi

Neuron sensorik

Badan selnya bergelombang membentuk ganglion, aksonnya pendek, dan dendritnya panjang

Membawa rangsangan ke sistem saraf pusat

Interneuron (neuron intermediet)

Atau neuron konektor

Dendritnya pendek dan aksonnya ada yang pendek dan panjang

Menerima impuls dari neuron sensori atau neuron intermediet lainnya

Neuron motor

Dendrit pendek dan aksonnya panjang

Membawa/meneruskan sistem saraf pusat ke efektor

2. PRINSIP PENGHANTARAN IMPULS

Impuls (rangsangan) yang diterima oleh neuron sensori dihantarkan melalui sel saraf dan sinapsis. Sinapsis merupakan titik pertemuan antara terminal neuron yang satu dengan lainnya.

  1. Penghantaran Lewat Sel Saraf

jika tidak ada rangsangan neuron dikatakan dalam keadaan istirahat. Muatan listrik diluar membran neuron adalah positif, sedangkan muatan listrik didalam neuron adalah negatif. Keadaan seperti ini juga disebut polarisasi. Jika neuron dirangsang dengan kuat, maka permiabilitas membran akan berubah. Akibatnya, polarisasi membran berubah, polarisasi mengalami pembalikan dilokasi tertentu. Kemudian proses pembalikan polarisasi diulang sehingga menyebabkan rantai reaksi. Dengan demikian, impuls berjalan sepanjang akson. Setelah impuls berlalu, membran neuron memulihkan keadaannya seperti semula. Selama masa pemulihan ini, impuls tidak bisa melewati neuron tersebut. Waktu ini disebut periode refraktor.

  1. Penghantaran Lewat Sinapsis

Sinapsis adalah penghubung yang mengendalaikan komunikasi antar neuron.

    1. Struktur Sinapsis

Pada setiap neuron, aksonnya berakhir pada suatu tonjolan kecil yang disebut tombol sinapsis. Permukaan membran tombol sinapsis disebut membran prasinapsis yang berfungsi melakukan transmisi rangsangan. Sementara itu, permukaan membran dendrit dari sel yang dituju disebut membran post-sinapsis yang berfungsi sebagai penerima transmisi rangsangan. Kedua membran tersebut dipisahkan oleh celah sinapsis.

Pada sitoplasma tombol sinapsis (gelembung sinapsis), terdapat neurotransmitter, neurotransmitter merupakan zat kimia yang dapat menanggapi impuls elektrik pada neuron dn dapat mentransmisikan impuls ke neuron berikutnya. Contoh neurotransmitter adalah asetilkolin, dopamin, noradrenalin, dan serotonin. Asetilkolin terdapat diseluruh sistem saraf, noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatetik, dopamin dan seritonin terdapat di otak. Neurotransmitter utama pada mamalia adalah setilkolin dan noradrenalin

    1. Mekanisme Kerja Sinapsis

Jika impuls tiba di tombol sinapsis, maka akan terjadi peningkatan permaebilitas membran prasinapsis terhadap ion Ca. Akibatnya, ion Ca masuk dan gelembung sinapsis melebur dengan membran pra-sinapsis sambil melepaskan neuroransmitter ke celah sinapsis. Neuroransmitter membawa impuls ke membran post-sinapsis. Setelah menyampaikan impuls, kemudian neuroransmitter dihidrolisis oleh enzim yang dikeluarkan membran post-sinapsis, misalnya enzim asetilkolinesterase. Jika neuroransmitter-nya berupa asetilkolin, maka akan dihirolisis menjadi kolin dan asam etanoat. Kolin dan asam etanoat ini kemudian akan disimpan di gelembung sinapsis untuk dipergunakan lagi.

3. SUSUNAN SISTEM SARAF

Sisem saraf dalam tubuh dapat dibagi menjadi sistem saraf pusat (sentral) dan sistem saraf tepi (periferal).

  1. Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang (medula spinalis).

1. Otak

Otak befungsi sebagai pusat koordinasi dalam tubuh. Otak berada didalam tulang tengkorak dan diselubungi oleh jaringan yang disebut Meninges. Selapujt ini tersusun atas tiga lapisan, yaitu lapisan terluar melekat pada tulang disebut duramater, lapisan tengah disebut arakhnoid, dan lapisan dalam melekat pada lapisan sumsum, disebut piamater. Penyakit radang pada selaput meninges disebut meningistis.

Otak merupakan ujung anterior tabung neural yang membesar. Pada manusia, pembesaran itu begitu besar sehingga persamaannya dengan sumsum tulang belakang tidak terlihat.

Tabel Bagian otak dan derivat utamanya

Bagian Otak

Derivat Utamanya

Otak Depan

(Prosensefalon)

- Telensefalon

- Diensefalon

Bulbus Olfaktori

Hemister serebrum

Epitalamus, badan pineal, talmus, hipotalamus, kelenjar pituitari (sebagian)

Otak Tengah

(Mesensefalon)

Kolikulus Superior

Kolikulus Inferior

Otak Belakang

(Rombensefalon)

- Metensefalon

- Mielensefalon

Serebelum

Medulla Oblongata

Serebrum memiliki permukaan yang brlipat-berlipat dan mengandung ratusan juta neuron. Korteks (bagian luar) serebrum terdiri dari substansi grissea yan berwarna abu-abu. Medula (bagian dalam) serebrum berwarna putih disebut substansi alba. Saluran tengah sumsum tulang belakang menjulur ke dalam otak dan bersambung dengan beberapa ruang besar yang salaing berhubungan disebut ventrikel. Semua ruangan ini diisi dengan cairan serebrospinal yang sebagian besar dihasilkan oleh pleksus koroid vaskular yang berkembang dalam dinding tipis medula dan diensefalon serta ventrikel lateral.

Medula oblongata terletak dibagian antara sumsum tulang belakang dengan bagian otak lainnya. Fungsinya mengatur denyut jantung, tekanan darah, gerakan pernafasan, sekresi ludah, menelan, gerak peristaltik, batuk, dan bersin.

    1. Medula Spinalis atau sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang menyerupai tali putih kemilau dari dasar otak ke tulang belakang. Irisan melintang sumsung tulang belakan menunjukkan bagian luar yang tersusun dari bahan putih disebut substansi alba dan bagian dalam yang tersusun dari bahan abu-abu yang disebut substansi grissea yang berbentukkupu-kupu. Dalam bahan abu-abu terdapat saluran tengah (kanal sentral) yang berisi cairan serebrospinal. Saluran ftersebut berhubungan dengan rongga ventrikel di dalam otak yang juga berisi cairan tersebut.

Substansi alba mengandungakson bermielin, berfungsi menghantarkan impuls menuju ke otak dan dari otak ke efektor. Substansi grissea mengandung serat-serat saraf tidak bermielin dan sinapsis. Bagian Substansi grissea dibedakan menjadi dua, yaitu akar dorsal dan akar ventral. Di dalam akar dorsal terdapat saraf sensori/aferen yang dendritnya berhubungan dengan reseptor. Akar ventral mengandung badan sel saraf motor/eferen yang membawa impuls dari otak ke efektor.

Sumsum tulang belakang juga dilindungi oleh selaput meninges. Fungsi utama sumsum tulang belakang adalah menghubungkan impuls dari dan ke otak, serta memberi alternatif jalan terpendek pada gerak refleks.

  1. Sistem Saraf Tepi (saraf periferal)

Sarafa tepi terdiri dari pasangan-pasangan saraf kranial dan saraf spinal yang keluar dari otak dan sumsum tulang belakang serta menghubungkannya dengan tiap reseptor dan efektor dalam tubuh. Sistem saraf tepi dibagi menjadi sistem sensori somatik dan sistem autonom. Namun, berdasarkan arah impulsnya dibagi menjadi dua, yaitu sistem aferen dan sistem eferen. Sistem aferen mengandung sel saraf yang menghantarkan informasi dari reseptor ke sistem saraf pusat. Sistem saraf eferen mengandung sel saraf yang menghantarkan informasi dari sistem saraf pusat de otot dan kelenjar.

    1. Saraf Sensori Somatik, sistem ini meliputi 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf spinal yang semuanya merupakan saraf campuran. Dari 12 nama saraf kranial, saraf nomor I, II, dan VII terdiri atas neuron-neuron sensori; saraf nomor III, IV, VI, XI, dan XII terdiri atas neuron-neuron motorik; sedangkan yang lainnya (nomor V, VII, Ix) terdiri atas gabungan neuon motor dan sensorik; nomor X (nervus vagus) mempunyai daerah jelajah luas sehingga disebut saraf pengembara. Pada saraf spinal, 31 pasang saraf ini merupakan gabungan antara neuron motor dan neuron sensorik. Neuron sensorik mesuk ke sumsum tulang belakang melalui akar dorsal,semua dendritnya berasal dari reseptor sedang neuron motorkeluar dari sumsum tulang belakang melalui akar ventral dan semua neuritnya menuju ke efektor.

TABEL. 12 PASANG SARAF KRANIAL

No

Nama Saraf

Asal Saraf Sensori

Asal Saraf Motor

I

Olfaktori

Selaput lendir hidung

-

II

Optik

Retina mata

-

III

Okulomotorik

Otot penggerak bola mata

Otot penggerak bola mata, akomodasi mata, penyempitan pupil

IV

Troklear

Otot penggerak bola mata

Otot lain penggerak bola mata

V

Trigeminal

Gigi,kulit muka, rahang

Otot pengunyah

VI

Abdusen

Otot penggerak bola mata

Otot lain penggerak bola mata

VII

Fasial

Ujung pengecap, wajah, bibir, dan kelopak mata

Otot muka, kelenjar ludah

VIII

Auditori

Klokea dan saluran semisirkuler

-

IX

Glosofaringeal

Ujung pengecap di lidah belakang

Kelenjar parotis, otot penelan di laring

X

Vagus

Ujung saraf alat dalam, paru-paru, lambung, aorta, dan laring

Parasimpatetik ke jantung,lambung, usus halus, laring, tenggorokan

XI

Spinal

Otot belikat

Otot di belikat

XII

Hipoglosal

Otot lidah

Otot di lidah

    1. Saraf Autonom, saraf-saraf in mengatur dan mengontrol kegiatan organ-organ dalam. Misalnya kelenjar keringat, otot perut, pembuluh darah, dan alat-alat reproduksi. Ada dua macam saraf autonom yaitu saraf simpatetik dan saraf parasimpatetik. Stimulasi dari sistem saraf simpatetik pada umumnya berakibat merangsang kerja organ, sebaliknya, stimulasi oleh saraf parasimpatetik pada umumnya bersifat menghambat kerja organ. Jadi efek kerja kedua saraf ini bersifat antagonis. Efek yang berbeda ini menyebabkan neurotransmitter yang dihasilkannya pun berbeda. Pada saraf simpatik, neurotransmitter adalah noradrenalin, sedang pada saraf parasimpatetik adalah asetilkolin

Tabel. Efek Antagonis Sistem Saraf Parasimpatetik dan Simpatik

Organ atau Jaringan

Efek Stimulasi Sistem Saraf Parasimpatetik

Efek Stimulasi Sistem Saraf Simpatetik

Iris (Pupil Mata)

Menyempitkan Iris (Pupil)

Melebarnya Iris (pupil)

Kelenjar air mata

Menstimulasi keluarnya air mata

-

Kelenjar air liur

Merangsang sekresi air liur

Menghambat sekresi air liur

Otot antar rusuk

Mengurangi kecepatan bernafas

Meningkatkan kecepatan bernafas

Bronkus dan bronkiolus

Mengecilkan bronkus dan bronkiolus

Membesarkan bronkus dan bronkiolus

Jantung

Menghambat kecepatan denyut jantung

Meningkatkan kecepatan denyut jantung

Pembuluh darah

Menurunkan tekanan darah

Meningkatkan tekanan darah

Sistem urin

Meningkatkan pengeluaran urin

Menurunkan pengeluaran urin

usus

Merangsang gerak peristaltik

Merangsang sekresi getah lambung

Merelaksasikan sfingter dubur

Menghambat gerak peristaltik

Menghambat sekresi getah lambung

Kontraksi sfingter dubur

Kulit

Tidak berpengaruh

Tidak berpengaruh

Merangsang vasodilatasi, yaitu pembesaran diameter pembuluh darah, biasanya pada arteriola

Kontraksi otot penegak rambut

Merangsang produksi keringat

Merangsang vasokontriksi, yaitu pengecilan diameter pembuluh dara, biasanya pada arteriola

Hati

Mengubah glukosa menjadi glikogen

Mengubah glikogen menjadi glukosa